Chapter 1

A month before

“Kalian anak XII IPA-1 kan?” Tanya salah seorang guru

“Iya pak” jawab mereka bertiga serentak

“Kapan ada pelajaran saya?” Tanyanya lagi

“Besok pak”

“Oooo, ya sudah”

“Pak kalau tidak salah bapak bilang kita akan bikin drama ya?”

“Iya nanti kita bikin drama setelah saya selesai membahas materi tentang drama, masalah kelompoknya nanti liat aja”

Lalu, sang guru pun kembali sibuk dengan kegiatan yang ia lakukan sebelumnya. Dan ketiga murid XII IPA-1 itu mulai mendiskusikan drama yang dibahas oleh guru mereka sebelumnya. Mulai dari cerita yang mungkin bisa mereka mainkan dengan anggota yang memungkinkan. 

Tidak semua anak kelas unggulan hidup bahagia, tidak terkecuali beberapa anak XII IPA-1. Alice Kim salah satunya. Ia dan beberapa temannya yang biasa bersamanya tidak memiliki teman. Bisa dibilang, hanya dia yang tidak memiliki teman.

Gracia biasa bermain dengannya tetapi, ia lebih banyak menghabiskan waktunya dengan Giselle, si juara satu. Sedangkan, Anna yang merupakan teman sebangkunya memang sering bersamanya, tetapi tetap saja ia lebih suka berada di sekitar Sarah.

Alice lebih sering menghabiskan waktunya untuk duduk di kursinya menunggu jam pulang. Saat istirahat pun Alice hanya di kelas, ia keluar jika penting dan ia sudah terlalu bosan dengan suasana kelas.

Giselle memang menjadi temannya sejak kecil, begitu pula dengan Anna dan Gracia. Alice sudah tau bagaimana sifat mereka, serigala berbulu domba, pemaaf yang dimanfaatkan, periang dan anak kecil. Ia hanya ingin memiliki teman yang dapat mendengarkan curhatnya, mendengarkan ceritanya, ada saat dia susah. Tetapi, ia sudah tau jika mencari orang seperti itu di kelas XII IPA-1 maupun satu sekolah juga tidak akan  ketemu. Karena itu ia sudah terlalu lelah mencari teman.

Kembali ke masalah drama. Sebenarnya ia berencana membuat kelompok dengan Anna, Gracia, dan Giselle. Mereka sudah menentukan tema bahkan. Tetapi saat pencarian anggota pelengkap untuk drama mereka. Giselle berbohong kepadanya.

“Maaf kan aku al, Rick mau berkelompok dengan kita, bahkan James dan Nelson juga. Tapi, Rick mengubah semuanya, dia ingin menjadi ketua, sedia yang menentukan anggota dan ceritanya, aku, Gracia, dan Anna susah gabung sama mereka, kalo kamu mau gabung coba aja tanya sama Rick”

“OK deh” kata Alice lalu Giselle berjalan untuk ke kamar kecil.

A few minutes after the bell rings

Alice Masih belum menemukan Rick karena itu ia memutuskan menunggu laki-laki itu saat bel masuk, lalu Giselle mendekatinya

“Al, tadi aku dah nanyain ke Rick tapi katanya anggota ceweknya udah pas jadi kamu ngak bisa gabung ama kita”

“Ya ga papa kan, thanks ya”

Alice merasakan ada sesuatu yang aneh, apa lagi beberapa saat kemudian Rick yang bertanya kepada Giselle tentang botol yang ia pegang tiba tiba hanya menjawab ‘ooh’ walaupun sebelumnya ia begitu antusias.

Next day

Alice sedang duduk di kursinya seperti biasa saat ia mendengar Giselle berbicara dengan Gracia tentang naskah drama. Alice merasa bingung dengan apa yang Giselle bicarakan, tetapi dalam beberapa menit ia menyadari bahwa itu merupakan suatu tipu muslimah dari Giselle. Karena merasa kesal, ia pun berjalan ke kantin dan tidak sengaja menabrak Nam joon sang ketua osis sekaligus teman sekelasnya. 

“Jika jalan hati hati” kata Nam joon dingin sambil berlalu sehabis Alice mengucapkan maaf.

Tinggalkan komentar